KONGKRIT.COM - Pada Minggu, 8 Desember 2024, kelompok pemberontak Suriah mengumumkan kemenangan besar mereka setelah berhasil merebut ibu kota Damaskus, menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Kejatuhan Assad menandai berakhirnya lebih dari empat dekade kekuasaan keluarga Assad, yang selama ini memimpin Suriah dalam suasana ketegangan dan konflik.
Kemenangan pemberontak ini terjadi setelah lebih dari 13 tahun perang saudara yang menguras banyak korban jiwa dan merubah peta politik Timur Tengah.
Dalam situasi tersebut, pengaruh Rusia dan Iran sebagai pendukung utama Assad turut mengalami pukulan berat.
Sumber-sumber di Rusia mengonfirmasi bahwa setelah kejatuhan pemerintahannya, Bashar al-Assad beserta keluarganya melarikan diri dan tiba di Moskow, di mana mereka diberikan suaka oleh pemerintah Rusia.
Kantor berita Interfax mengutip pernyataan sumber di Kremlin yang menyebutkan bahwa pemberian suaka ini dilakukan atas dasar kemanusiaan.Rusia juga menegaskan komitmennya untuk mendukung penyelesaian politik terhadap krisis di Suriah, yang akan melibatkan negosiasi di bawah naungan PBB.
Keberadaan Assad di Rusia juga dilaporkan oleh sejumlah kantor berita Rusia lainnya, seperti RIA Novosti dan TASS.
Pemberontak Suriah, yang kini berkuasa atas Damaskus, menyebutkan bahwa mereka telah menguasai ibu kota tanpa perlawanan signifikan.
Saksi mata melaporkan keramaian ribuan warga yang merayakan kemenangan di alun-alun utama Damaskus, seraya meneriakkan "Freedom" dan memprotes rezim Assad.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Liputan6