Karier Yati mulai menanjak ketika ia direkrut oleh Handhung Kussudihârjâ untuk bergabung dalam program Sandiwara Jenaka KR yang disiarkan oleh TVRI Yogyakarta pada tahun 1980.
Program ini tayang setiap minggu selama sepuluh tahun dan membuat nama Yati Pesek semakin dikenal, khususnya di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Namanya semakin melambung saat tampil bersama Sumarwoto dan Daryadi dalam acara Trio Jenaka KR.
Keunikan gaya dan kemampuan akting Yati menarik perhatian para sutradara film nasional. Pada tahun 1982, sutradara Arifin C. Noer memilih Yati untuk berperan dalam film Serangan Fajar.
Kariernya berlanjut dengan keterlibatan dalam beberapa karya besar lainnya. Pada tahun 1984, Yati Pesek tampil dalam sinetron Kiprah dan Anak Dalang garapan R. Suprantio di TVRI Jakarta.
Di tahun yang sama, ia juga bermain dalam film Langitku Rumahku yang disutradarai oleh Slamet Raharjo.Yati Pesek merupakan sosok seniman yang membawa pengaruh besar dalam seni pertunjukan Indonesia.
Meskipun kini menjadi sorotan akibat ejekan yang dilontarkan Gus Miftah, perjalanan kariernya tetap menjadi inspirasi bagi banyak seniman muda.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : InsertLive