Meskipun terdapat kekhawatiran atas pandangan yang berkembang di kalangan remaja, survei ini memberikan harapan.
Sebagai contoh, meskipun 60 persen remaja berusia 14 tahun menunjukkan simpati terhadap Hamas, angka ini turun menjadi hanya 10 persen di usia 18 tahun, menunjukkan bahwa pendidikan dan keterlibatan yang berkelanjutan dapat membantu memperdalam pemahaman mereka terhadap situasi di Israel.
Menteri Urusan Diaspora Israel, Amichai Chikli, menekankan pentingnya memperkuat hubungan antara remaja Yahudi di diaspora dan Israel.
"Saat ini lebih penting dari sebelumnya untuk memperkuat ikatan ini. Meskipun 94 persen remaja Yahudi merasa terhubung dengan Israel, temuan ini menunjukkan bahwa kami harus terus mendidik dan mendukung pemuda Yahudi di seluruh dunia," ujar Chikli.
Alana Ebin, Direktur Mosaic Teens di Mosaic United, juga menyoroti pentingnya pendidikan yang bermakna.
"Remaja yang memiliki latar belakang Yahudi yang lebih kuat lebih tahan terhadap sentimen anti-Israel dan informasi yang salah,” ucapnya.Survei ini menegaskan pentingnya program pendidikan yang memperkuat pandangan mereka," sambungnya.
Meski terdapat tren yang mengkhawatirkan, fakta bahwa 94 persen remaja Yahudi merasa terhubung secara emosional dengan Israel menunjukkan potensi besar untuk memperdalam hubungan tersebut melalui upaya pendidikan yang lebih terarah.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Liputan6