Wakil Kepala Sekolah SMK tempat GR belajar, Agus Riswantini mengungkapkan bahwa kedua siswa tersebut berinisial S dan A.
Meskipun berasal dari kelas dan jurusan yang berbeda, keduanya turut berpartisipasi dalam kegiatan paskibraka bersama GR.
S saat ini dirawat di RSUD Tugurejo, sementara A sudah diperbolehkan pulang, namun kedua korban masih dalam kondisi trauma dan belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.
Pihak sekolah membantah klaim bahwa ketiga siswa terlibat tawuran. Guru kesiswaan, Nanang Agus, meragukan pernyataan polisi tentang keterlibatan siswa dalam tawuran.
"Jika memang tawuran, mengapa hanya bertiga? Mereka juga berasal dari organisasi yang baik. Mungkin ada kesalahan, dan mereka tertembak salah sasaran," kata Nanang.
Hal serupa disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah Agus Riswantini yang menegaskan bahwa GR dan kedua temannya dikenal sebagai siswa yang berprestasi dan tidak memiliki catatan kenakalan remaja.
GR dan kedua temannya adalah anggota paskibraka yang aktif dan telah meraih prestasi. Mereka baru saja memenangkan penghargaan di ajang Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa, Pelajar, dan Taruna Akademi Kepolisian (Porsimaptar) 2024 tingkat SMA/SMK se-Jawa Tengah pada Oktober lalu.Guru-guru mereka menggambarkan ketiga siswa tersebut sebagai anak-anak yang disiplin dan berprestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Insiden ini kini tengah diselidiki lebih lanjut, dan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait kejadian tersebut.
Publik dan keluarga korban berharap agar proses hukum dapat berjalan transparan dan keadilan dapat ditegakkan.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : kOMPASTV