Ironisnya, meskipun AS menjatuhkan sanksi terhadap pelaku kekerasan, di dalam negeri justru diadakan sejumlah acara yang mempromosikan properti di permukiman ilegal Tepi Barat.
Kekhawatiran meningkat menjelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS ke-47 pada Januari 2025.
Baca juga: Marselino Ferdinan Ungkap Makna Selebrasi Saat Bungkam Arab Saudi Spontan dan Tanpa Maksud Negatif
Di masa pemerintahannya sebelumnya, Trump menganggap permukiman Israel tidak bertentangan dengan hukum internasional.
Baru-baru ini, ia menunjuk pengusaha properti Steven Witcoff sebagai utusan Timur Tengah, langkah yang dinilai oleh banyak pihak sebagai sinyal kebijakan yang lebih condong mendukung Israel.Dengan perubahan kepemimpinan di AS, efektivitas sanksi ini dalam menghentikan kekerasan dan perluasan permukiman masih menjadi tanda tanya besar.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Liputan6