"Profesi jurnalistik tidak bisa berjalan sendiri. Kita perlu kekompakan pengurus untuk menghasilkan karya jurnalistik yang bermanfaat bagi masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan," ujarnya dengan tegas.
Rapat Pleno ini juga membuka ruang bagi setiap pengurus untuk berbagi pengalaman di lapangan, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta mencari solusi bersama.
Supriyanto, Ketua DPC PJS Kota Jakarta Timur, menambahkan bahwa PJS telah memberikan manfaat besar bagi para jurnalis, baik dalam hal peningkatan kemampuan jurnalistik maupun dalam membuka akses kerjasama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.
"Selama bergabung dengan PJS DKI, kami merasakan peningkatan signifikan dalam kemampuan jurnalistik kami dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai instansi,” ujarnya.
“PJS bukan sekadar tempat berkumpul, tetapi juga wadah pembelajaran dan pengembangan diri," kata Supriyanto.
Di akhir acara, Tri Joko kembali menegaskan bahwa Rapat Pleno ini bukan hanya soal organisasi, tetapi juga tentang menjaga nilai-nilai jurnalistik yang telah diperjuangkan."Di tengah godaan berita instan dan klikbait, PJS DKI Jakarta menunjukkan bahwa masih ada wartawan yang peduli pada kualitas dan kode etik jurnalistik," ujarnya.
Tri Joko berharap semangat ini dapat terus menyala, tidak hanya di DKI Jakarta, tetapi juga di seluruh Indonesia, karena pada akhirnya, tugas utama wartawan adalah melayani publik dengan kebenaran sebuah tugas yang tidak boleh diabaikan.
Editor : Zaitun Ul Husna