Mahyeldi, yang didampingi calon wakil gubernur Vasko, menunjukkan optimisme tinggi dalam penerapan SPBE.
Ia menyatakan bahwa dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan, sistem ini sudah dapat diterapkan secara penuh di Sumbar.
“Kami sudah menggandeng berbagai provider untuk memperluas jaringan infrastruktur teknologi, dan ASN sudah dilatih untuk mendukung program ini,” ujar Mahyeldi, menekankan kesiapan SDM dalam menjalankan SPBE.
Sementara itu, pasangan Epryardi Asda dan Ekos Albar meragukan kesiapan ini, dengan menyoroti masalah besar yang masih dihadapi Sumatera Barat, yaitu banyaknya daerah yang masih kekurangan sinyal atau blank spot.
Epryardi menegaskan, untuk mewujudkan SPBE yang efektif, infrastruktur harus benar-benar siap terlebih dahulu.
“Bagaimana kita bisa menerapkan SPBE jika banyak daerah yang masih kesulitan mendapatkan akses internet?” tanya Epryardi.
Menanggapi kekhawatiran ini, Mahyeldi kembali menegaskan bahwa penanganan blank spot merupakan salah satu program unggulannya.Ia memastikan akan bekerja sama dengan provider untuk memperluas jangkauan jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Sumbar.
Debat pertama ini menjadi ajang pertarungan ide antara dua pasangan calon, yang masing-masing berusaha menunjukkan komitmen mereka dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Sumatera Barat, terutama dalam bidang infrastruktur dan teknologi.
Masyarakat pun kini semakin disuguhkan dengan pilihan-pilihan kebijakan yang akan menentukan arah pembangunan daerah ke depan.
Editor : Zaitun Ul Husna