KONGKRIT.COM - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang lisensi waralaba KFC di Indonesia, melaporkan kinerja keuangan yang mengecewakan pada kuartal ketiga 2024.
Perusahaan mengalami kerugian yang melonjak drastis hingga 265% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Diketahui hal ini akibat dampak pandemi COVID-19 yang masih terasa, dan krisis yang melanda kawasan Timur Tengah.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (11/11/2024), pendapatan KFC Indonesia tercatat turun sebesar 22,28% menjadi Rp 3,59 triliun pada periode Januari-September 2024.
Hal ini berbeda dibandingkan dengan Rp 4,61 triliun pada tahun sebelumnya. Penurunan ini diikuti oleh penurunan laba bruto yang jatuh sebesar 28% menjadi Rp 2,08 triliun.
Dampak lainnya terlihat dari melonjaknya beban operasional dan keuangan, dengan rugi usaha yang meroket 299,2% menjadi Rp 585,34 miliar, sementara rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham induk meningkat drastis sebesar 265% menjadi Rp 557,08 miliar.Dengan kerugian yang terus membengkak, saham FAST pun mengalami penurunan signifikan pada sesi pertama perdagangan, melemah 5,92% menjadi Rp 318 per saham.
Selain itu, perusahaan yang mengelola lebih dari 700 gerai KFC di Indonesia ini terpaksa menutup 47 gerai sepanjang 2024.
Saat ini menyisakan 715 gerai yang masih beroperasi hingga akhir September. Jumlah karyawan pun berkurang, dengan 2.274 orang kehilangan pekerjaan, menyusutkan total karyawan menjadi 13.715 orang.
Meskipun beban operasi meningkat, PT Fast Food Indonesia berusaha untuk bertahan dengan melakukan langkah strategis.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Liputan6