Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta, termasuk petani unggulan di bidang bawang merah dan cabai dari Kabupaten Solok.
Medison menekankan bahwa Kabupaten Solok berkomitmen untuk memanfaatkan momentum pengendalian inflasi ini sebagai langkah dalam mendukung pembangunan di sektor terkait, khususnya sektor pertanian yang menjadi prioritas utama Kabupaten Solok.
"Pengendalian inflasi bukan hanya untuk menjaga stabilitas harga, tetapi juga menjadi dasar pembangunan di sektor pertanian. Dengan kerjasama berbagai pihak, inovasi praktis dalam sektor ini akan terus dikembangkan," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa TPID Kabupaten Solok akan terus melaksanakan langkah-langkah konkret untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, serta kelancaran distribusi.
Berdasarkan data BPS, tingkat inflasi Kabupaten Solok per bulan September tercatat sebesar 1,84%, dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebesar 0,57%."Pemkab Solok berkomitmen untuk terus bekerja bersama masyarakat guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kami berharap tahun depan Kabupaten Solok dapat mengikuti jejak Kabupaten Tanah Datar dan Kota Payakumbuh untuk meraih prestasi tingkat nasional," tutup Medison.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber yang membahas strategi dan inovasi dalam pengendalian inflasi di tingkat daerah.
Editor : Herawati Elnur