KONGKRIT.COM – Naim Qassem, pemimpin baru kelompok Hizbullah, mendesak pasukan Israel untuk segera mundur dari Lebanon di tengah berlanjutnya pertempuran antara kedua belah pihak.
Dalam pernyataannya, Qassem menegaskan bahwa para pejuang Hizbullah siap bertempur dalam jangka waktu yang lama.
Dalam sebuah rekaman pidato yang dirilis pada Rabu 30 Oktober 2024, Qassem mengingatkan Israel tentang konsekuensi serius jika mereka tetap berada di Lebanon.
"Keluar dari tanah kami untuk mengurangi kerugian Anda. Jika Anda tetap tinggal, maka Anda akan membayar harga lebih dari yang pernah Anda bayarkan seumur hidup Anda," tegasnya dikutip dari news.detik.com pada Jumat, 1 November 2024.
Dia menambahkan bahwa Hizbullah dapat bertahan dalam pertempuran "selama berhari-hari, berminggu-minggu, dan berbulan-bulan." Pidato ini merupakan yang pertama disampaikan Qassem setelah pengumumannya sebagai pemimpin baru menggantikan mendiang Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut pada 27 September.
Qassem menegaskan bahwa dia akan melanjutkan strategi perang yang ditetapkan oleh Nasrallah."Kami bertempur untuk mempertahankan Lebanon, bukan karena pengaruh asing," ujarnya, menambahkan bahwa meskipun Iran mendukung mereka, Hizbullah tidak bertempur atas nama siapa pun.
Dalam kesempatan yang sama, Qassem menyatakan bahwa dia terbuka untuk merundingkan gencatan senjata dengan Israel, asalkan persyaratan yang ditawarkan dianggap layak.
"Jika Israel ingin menghentikan agresi mereka, kami siap, tetapi dengan syarat yang kami anggap pantas," ungkapnya.
Dia juga menegaskan bahwa Hizbullah "tidak akan memohon untuk gencatan senjata," menunjukkan ketidakpuasan terhadap proposal yang belum diterima dari pihak Israel.
Editor : Herawati ElnurSumber : news.detik.com