Viral Guru Honorer di Konawe Selatan Diduga Aniaya Muridnya, Orang Tua Minta Uang Damai Rp 50 Juta

×

Viral Guru Honorer di Konawe Selatan Diduga Aniaya Muridnya, Orang Tua Minta Uang Damai Rp 50 Juta

Bagikan berita
Viral Guru Honorer di Konawe Selatan Diduga Aniaya Muridnya, Orang Tua Minta Uang Damai Rp 50 Juta
Viral Guru Honorer di Konawe Selatan Diduga Aniaya Muridnya, Orang Tua Minta Uang Damai Rp 50 Juta

KONGKRIT.COM - Baru-baru ini, seorang guru honorer bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap seorang murid.

Dilansir dari detik.com, kasus ini bermula ketika seorang ibu, Nurfitriana, menemukan luka di paha belakang anaknya, yang masih berstatus siswa SD.

Setelah diselidiki, Nurfitriana mencurigai Supriyani sebagai penyebab luka tersebut dan melaporkannya ke pihak kepolisian.

Menurut penuturan Nurfitriana kepada suaminya, Aipda Wibowo Hasyim, yang menyatakan bahwa anak mereka tidak pernah terjatuh seperti yang dikatakan oleh anaknya.

Setelah melaporkan Supriyani ke Polsek Baito pada tanggal 27 April 2024 lalu, pihak kepolisian kemudian melakukan penyelidikan dan mediasi.

Menanggapi laporan atas dirinya, Supriyani membantah tuduhan tersebut dan mengatakan kepada Ketua PGRI Sultra, Abdul Halim Momo, bahwa ia tidak melakukan penganiayaan.

“Dia menangis dan mengatakan tidak sekejam itu terhadap siswanya,” jelas Halim.

Namun ternyata, selama proses mediasi, Supriyani mengaku diminta untuk membayar uang damai sebesar Rp 50 juta oleh orang tua murid.

"Pada pertemuan mediasi kedua pihak yang dilakukan oleh Pak Desa, Supriyani diberi dua syarat. Syarat damai itu yakni, ia harus membayar uang damai sebesar Rp 50 Juta, dan harus mundur sebagai seorang. Ada apa ini? Dia diminta untuk mengirim surat kepada kadis untuk mundur, yang padahal dia tidak melakukan apapun," jelas Halim dikutip pada Jumat, 25 Oktober 2024.

Halim menyatakan rasa simpati terhadap Supriyani, yang merupakan seorang guru honorer dengan kondisi ekonomi yang sulit.

Editor : Herawati Elnur
Sumber : detik.com
Bagikan

Berita Terkait
Terkini