2. Kesulitan dalam Berkomunikasi
Generasi Z mengalami tantangan dalam keterampilan komunikasi tatap muka, terutama di lingkungan kerja yang mengutamakan interaksi langsung.
Penelitian dari Harvard Law School menyebutkan bahwa generasi ini memulai karier mereka di masa pandemi, ketika komunikasi digital menjadi norma.
Hal ini mengakibatkan mereka kurang terbiasa dengan percakapan formal, yang bisa memicu kesalahpahaman dan memengaruhi performa kerja mereka.
3. Menolak Mentalitas “Workaholic”
Generasi Z cenderung menolak budaya kerja yang menuntut jam kerja panjang dan ketersediaan tanpa henti.
Menurut laporan Deloitte 2023, sekitar 50% karyawan Gen Z menganggap keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan sebagai prioritas utama.
Mereka lebih memilih menjaga kesehatan mental dan kehidupan pribadi ketimbang berkomitmen pada jam kerja yang melelahkan.Penolakan ini sering diinterpretasikan sebagai kurangnya komitmen oleh perusahaan.
Solusi untuk Mengatasi Masalah Ini
Membangun Motivasi dari Tujuan yang Lebih Dalam
Generasi Z perlu menemukan makna dalam pekerjaan mereka. Memilih industri yang sesuai dengan nilai dan prinsip pribadi dapat menjadi pendorong motivasi yang kuat.
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Gen Z harus mengembangkan keterampilan komunikasi tatap muka. Mengikuti pelatihan soft skills dan berpartisipasi aktif dalam rapat dapat membantu mereka menyesuaikan diri dengan interaksi di tempat kerja.
Mencari Tempat Kerja yang Mendukung Keseimbang
Generasi Z sebaiknya mencari perusahaan yang menghargai keseimbangan kehidupan kerja. Perusahaan yang menawarkan fleksibilitas dan mendukung kesehatan mental akan lebih menarik bagi generasi ini.
Editor : MH 006Sumber : Viva.co.id