“Generasi muda harus bisa memverifikasi informasi yang mereka terima, terutama di era digital saat ini. Mereka punya akses luas untuk mencari jejak digital calon pemimpin, sehingga dapat membuat pilihan yang lebih tepat dan menghindari disinformasi,” kata Syaiful.
Diskusi publik ini menghadirkan tiga pembicara utama: Kabag Teknis dan Hukum KPU Sumbar, Sutrisno, Sekretaris DPW SI Sumbar sekaligus akademisi Universitas Andalas, Herry Effendi Iskandar, dan Zulfadly dari Ilmu Politik Universitas Andalas.
Dalam paparannya, Sutrisno menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam Pemilu Serentak 2024.
Ia juga mendorong masyarakat untuk menjaga integritas demokrasi dengan menolak politik uang serta segala bentuk manipulasi yang bisa merusak proses pemilihan.
“Kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam Pilkada serentak dan menolak segala bentuk politik uang. Kita harus menjaga kedaulatan suara demi masa depan yang lebih baik,” ujar Sutrisno.Salah satu topik utama dalam diskusi ini adalah penolakan terhadap praktik politik uang, yang dianggap dapat merusak tatanan demokrasi.
Peserta diskusi, yang mayoritas terdiri dari mahasiswa, dengan tegas menyatakan komitmennya untuk menolak segala bentuk politik uang dan memastikan integritas suara terjaga.
Editor : Herawati Elnur
