Tahapan Pelaksanaan Tradisi Bungo Lado
- Pengumpulan Dana
Sebelum perayaan Maulid Nabi, pemuda setempat, yang dipimpin oleh kapalo mudo (pemimpin pemuda), menggalang sumbangan dari masyarakat.
Pengumpulan ini biasanya dilakukan di tempat keramaian seperti warung atau pos ronda. - Dekorasi
Setelah dana terkumpul, pemuda mulai menghias pohon Bungo Lado dengan kertas warna-warni dan uang yang telah disumbangkan. Semakin besar sumbangan, semakin megah hiasan pohon tersebut. - Prosesi Arak-Arakan
Setelah dihias, masyarakat melakukan prosesi arak-arakan mengelilingi kampung sebelum pohon Bungo Lado diletakkan di masjid atau surau. Arak-arakan ini diiringi oleh jamba (hidangan khas) yang disiapkan oleh ibu-ibu setempat.
Makna Filosofis dan Spiritualitas
Bungo Lado memiliki makna spiritual yang mendalam. Sumbangan uang dalam tradisi ini diumpamakan sebagai bunga cabai, simbol rasa syukur masyarakat Padang Pariaman.
Tradisi ini mencerminkan gotong royong dan semangat berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, sesuai ajaran Al-Qur'an.
Salah satu ayat yang mendasari tradisi ini adalah Surat Al-Baqarah ayat 148, yang mendorong umat Islam untuk berlomba dalam kebaikan.
Tradisi Bungo Lado tidak hanya memperkaya aspek keagamaan di Padang Pariaman tetapi juga memperkuat solidaritas dan kebersamaan masyarakat dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Editor : Herawati ElnurSumber : diskominfo padang pariaman