Pemkab Tulungagung Fasilitasi Pendaftaran Hak Cipta Batik Lurik Bhumi Ngrowo

×

Pemkab Tulungagung Fasilitasi Pendaftaran Hak Cipta Batik Lurik Bhumi Ngrowo

Bagikan berita
Pemkab Tulungagung Fasilitasi Pendaftaran Hak Cipta Batik Lurik Bhumi Ngrowo
Pemkab Tulungagung Fasilitasi Pendaftaran Hak Cipta Batik Lurik Bhumi Ngrowo

Sementara itu, Ketua Asosiasi Batik dan Wastra Tulungagung, Prayogi S. Gama Wijaya, mengungkapkan bahwa, motif Batik Lurik Bhumi Ngrowo diambil dari inspirasi wilayah Tulungagung.

Hal ini dikarenakan dahulu kala wilayah Tulungagung berupa rawa-rawa, yang mana dalam motif luriknya tersebut nampak berupa banyu mili (air mengalir) berjumlah jajar 9 lekukan, yang melambangkan aliran air yang terus mengalir menghadirkan kebaruan dan kejernihan.

"Sembilan adalah angka yang melambangkan penyelesaian dan memiliki nilai yang paling tinggi. Angka ini juga mencerminkan puncak pengalaman serta kebijaksanaan," jelasnya.

Selain itu, Jajar 9 alur garis motif menurutnya juga menyimbolkan banyaknya Desa (Thani) yang mendapat penghargaan sima (pardikan/keistimewaan) oleh Raja Kertajaya yang tertulis dalam Prasasti Lawadan.

"Jadi, Raja Daha terakhir tersebut membuat Prasasti Lawadan pada tanggal 18 November 1205 Masehi, dimana tanggal itu sejak tahun 2002 ditetapkan sebagai Penanda Hari Jadi Kabupaten Tulungagung.

Kemudian secara garis besar batik ini juga menceritakan sejarah tentang Tulungagung, dengan cara mengingat kembali bahwa kita memiliki Prasasti Lawadan dan histori Daerah Ngrowo, sehingga lahirlah Motif Batik Lurik Bhumi Ngrowo," bebernya.

Lebih lanjut pengusaha muda Batik Satrio Manah juga menjelaskan, Pakaian khas Batik Bhumi Ngrowo tersebut merupakan pakaian yang mengekspresikan identitas masyarakat Tulungagung, yang mana pakaian tersebut memakai bentuk khas tradisional jawa dengan memadukan dua warna yaitu Hitam dan Coklat Keemasan yang menurutnya, dalam budaya Jawa warna hitam mempunyai arti keberanian, kebijaksanaan, dan kesetaraan.

"Maka dari itu, warna hitam sering kali muncul dan mendominasi dalam berbagai jenis pakaian kebesaran, seperti pakaian kerajaan, busana pengantin, hingga pakaian batik tradisional.

Sedangkan arti warna coklat secara umum adalah untuk memberikan kesan anggun, elegan dan klasik. Warna Coklat Keemasan melambangkan kestabilan, keamanan, keseimbangan, dan keakraban. Memberikan sensasi teduh kepada siapa saja yang melihatnya. Orang yang suka dengan warna coklat cenderung mempunyai sifat yang ramah," jelasnya.

Selanjutnya, kombinasi kedua warna tersebut menciptakan kontras visual yang mencolok, menawarkan keseimbangan antara keanggunan dan kesan membumi.

Editor : Herawati Elnur
Bagikan

Berita Terkait
Terkini