"Anda mungkin akan mendengar tentang pesta-pesta saya. Mereka mungkin akan menutupnya atau melakukan berbagai hal gila hanya karena kami ingin bersenang-senang," ungkapnya.
Kini, P Diddy tengah menghadapi masalah hukum yang serius.
Setelah ditangkap pada 16 September 2024 lalu, ia menghadapi berbagai tuduhan, termasuk perdagangan seks dan pemerasan.
Meski mengaku tidak bersalah, permohonan untuk pembebasan bersyaratnya ditolak, dan saat ini dirinya tengah berada di penjara menunggu persidangan.
Laporan menunjukkan bahwa pesta-pesta yang digelar Diddy, yang sebelumnya dikenal sebagai White Party, kini lebih dikenal dengan sebutan "freak-offs."Kabarnya, pesta tersebut melibatkan unsur-unsur yang jauh dari sekadar hiburan biasa, termasuk narkoba dan perilaku seksual yang kontroversial.
(cia)
Editor : MH 006Sumber : TribunJakarta.com