Tantangan Jurnalisme Warga di Pilkada
Dalam sesi diskusi, Hendra Makmur dari Dewan Pers turut menyoroti fenomena jurnalisme warga, yang semakin berkembang dengan adanya media sosial.
Menurut Hendra, meskipun jurnalisme warga dapat menjadi sumber informasi awal, tetap diperlukan peran pers profesional untuk melakukan verifikasi dan mendalami informasi tersebut.
"Jurnalisme warga adalah sebuah potensi, namun juga membawa risiko, terutama dalam hal penyebaran berita yang belum terverifikasi," ujar Hendra.
Ia juga menjelaskan bahwa jurnalisme warga sering kali menjadi sumber utama penyebaran berita hoaks di media sosial.
Lebih lanjut, Hendra menyampaikan bahwa pers menghadapi tantangan besar dalam menjaga kepercayaan publik di era digital ini.
Menurutnya, sekitar 80 persen penduduk Indonesia menggunakan internet, dan sebagian besar mendapatkan informasi melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan YouTube.Oleh karena itu, penting bagi media pers untuk turut memanfaatkan media sosial, tidak hanya untuk menyebarluaskan informasi yang benar, tetapi juga untuk melawan penyebaran hoaks.
"Media harus proaktif menggunakan platform digital untuk meningkatkan jangkauan, serta memastikan publik mendapatkan informasi yang akurat. Selain itu, penting juga bagi KPU untuk memanfaatkan media sosial dalam menyebarluaskan informasi terkait Pilkada," jelas Hendra.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Padang, Dorri Putra, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pers memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran Pilkada 2024 di Kota Padang.
Editor : Herawati Elnur