KONGKRIT.COM – Sean "Diddy" Combs, rapper dan produser terkenal, kini menghadapi tuduhan serius terkait pelecehan seksual.
Laporan terbaru mengungkap bahwa Diddy diduga menggunakan obat bius, khususnya Xylazine—obat yang biasanya digunakan pada hewan—terhadap para korbannya sebelum melakukan tindakan pelecehan.
Pengacara Texas, Tony Buzbee, yang mewakili 120 korban, memberikan penjelasan mengejutkan mengenai kasus ini dalam sebuah konferensi pers pada 1 Oktober.
Dia menjelaskan bahwa hasil tes narkoba beberapa korban menunjukkan adanya zat-zat asing dalam sistem mereka.
Xylazine, yang juga dikenal sebagai "tranq," adalah anestesi yang dapat menyebabkan relaksasi otot dan pengurangan rasa sakit.
Data dari Badan Narkotika Nasional AS mencatat peningkatan penggunaan Xylazine secara ilegal sejak awal 2000-an, terutama di Puerto Rico, dan angka kematian terkait penggunaannya telah melonjak di AS.Pada tahun 2021, terdapat 3.089 kasus kematian yang terkait dengan penggunaan Xylazine, naik signifikan dari 808 kasus yang tercatat pada tahun sebelumnya.
Dilansir dari detikpop, salah satu korban, wanita berusia 20 tahun, menceritakan bahwa ia diundang ke pesta oleh Diddy. Meski merasa terhormat, setelah mengonsumsi satu minuman, ia kehilangan kesadaran dan ditemukan dalam kondisi kritis di rumah sakit, dengan kokain dan Xylazine dalam darahnya.
Lebih mengkhawatirkan, Buzbee mengungkapkan bahwa salah satu korban adalah seorang anak berusia 9 tahun, yang diduga mengalami pelecehan di studio rekaman Diddy dengan janji akan mendapatkan kontrak dari Bad Boy Records, label yang didirikan oleh Diddy.
Saat ini, jumlah korban yang melapor mencapai 120, dan tim hukum Buzbee menerima sekitar 3.000 laporan dari individu yang merasa menjadi korban setelah pengacara membuka kesempatan bagi mereka untuk berbicara.
Editor : MH 006Sumber : detikpop