Nikita Mirzani Laporkan Vadel Badjideh Atas Dugaan Persetubuhan dan Aborsi Paksa

×

Nikita Mirzani Laporkan Vadel Badjideh Atas Dugaan Persetubuhan dan Aborsi Paksa

Bagikan berita
Nikita Mirzani Laporkan Vadel Badjideh Atas Dugaan Persetubuhan dan Aborsi Paksa
Nikita Mirzani Laporkan Vadel Badjideh Atas Dugaan Persetubuhan dan Aborsi Paksa

KONGKRIT.COM – Nikita Mirzani telah mengajukan laporan resmi terhadap Vadel Badjideh, kekasih putrinya, di Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan ini mencakup dugaan persetubuhan terhadap anak di bawah umur serta pemaksaan untuk melakukan aborsi.

"Saya tidak akan tinggal diam. Saya akan berjuang sampai keadilan benar-benar ditegakkan. Saya ingin Vadel bertanggung jawab atas perbuatannya," tegas Nikita saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis, 3 Oktober 2024.

Dalam laporannya, Nikita menyertakan bukti berupa foto putrinya, LM (16), dalam kondisi hamil. Ia menduga putrinya dipaksa melakukan aborsi sebanyak dua kali atas perintah Vadel.

"Kejadian berawal dari saya menemukan foto anak saya dalam kondisi hamil. Saya sangat terpukul dan tidak terima dengan apa yang terjadi," ungkap Nikita dengan nada sedih.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi penerimaan laporan tersebut. "Kami telah menerima laporan ini dan saat ini sedang menjalani proses penyelidikan," katanya.

Ade Ary menjelaskan, kasus ini akan dijerat dengan Pasal 76D Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yang mengatur tentang persetubuhan dengan anak.

Dilansir dari detiknews, selain itu, ada juga pasal terkait aborsi yang melanggar ketentuan.

"Kami akan bekerja sama dengan tim medis untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan aborsi yang dilakukan terhadap korban," tambah Ade Ary.

Kasus ini tentunya menimbulkan trauma mendalam bagi LM. Selain trauma fisik akibat aborsi, ia juga mengalami trauma psikologis akibat kekerasan seksual yang dialaminya.

Para ahli psikologi menekankan bahwa pendampingan psikologis sangat penting bagi korban. "Dukungan yang kuat dari keluarga dan komunitas sangat diperlukan agar korban bisa mengatasi trauma yang mereka alami," ungkap seorang psikolog anak.

Editor : MH 006
Sumber : detiknews
Bagikan

Berita Terkait
Terkini