Namun, ia juga mengingatkan tantangan inflasi yang kini sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
"Pemerintah daerah perlu lebih giat melakukan kolaborasi untuk memastikan harga-harga kebutuhan pokok tetap terkendali, sekaligus menjaga stabilitas politik di Sumbar," pesan Yusharto.
Orasi Tokoh Nasional
Dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua Sementara DPRD Sumbar, Irsyad Safar, dua tokoh nasional turut memberikan orasi terkait masa depan Sumbar.
Dino Patti Djalal, mantan Wakil Menteri Luar Negeri yang berdarah Minang, menekankan potensi besar yang dimiliki generasi muda Sumbar.
"Anak-anak muda Sumbar adalah pemikir dan pemimpi. Mereka bisa menjadikan Sumbar sebagai pusat strategis di Samudera Hindia, mengingat posisi geografis yang sangat mendukung," kata Dino.
Ia juga mendorong agar Sumbar mengembangkan kawasan ekonomi hijau dan berperan aktif dalam pemikiran Islam serta demokrasi.
Sementara itu, Prof. Musliar Kasim, Rektor Universitas Baiturrahmah (Unbrah) dan mantan Wakil Menteri Pendidikan, menyampaikan orasi bertema "Pentingnya Pendidikan Bermutu untuk Kemajuan Sumatera Barat." Menurutnya, pendidikan inklusif dan merata adalah kunci untuk membangun Sumbar yang lebih maju, terutama di tingkat SD dan SMP yang sering terabaikan."Karakter Minang di masa lalu berhasil mencetak tokoh besar, namun saat ini kita butuh pendidikan yang lebih adil dan kolaboratif antar provinsi dan kabupaten/kota untuk mengurus pendidikan dasar dan menengah," ujar Musliar.
Acara paripurna ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda Sumbar, bupati dan wali kota se-Sumbar, kepala OPD Pemprov, pimpinan instansi vertikal, BUMN/BUMD, serta tokoh masyarakat, pemuda, dan perempuan.
Kehadiran para tokoh ini menambah semarak peringatan Hari Jadi ke-79 Sumbar sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam memajukan daerah.
Editor : MH 006
