Hal lain yang menarik perhatian adalah tidak adanya kotak infaq di Masjidil Haram, sesuatu yang berbeda dengan masjid-masjid di Indonesia, di mana kotak infaq untuk berbagai keperluan, seperti masjid, anak yatim, dan TPQ, sering ditemukan.
Tak hanya itu, selama berada di Makkah, rombongan juga tak pernah menjumpai pengemis atau orang yang meminta-minta di sekitar Masjidil Haram.
Pengalaman lain yang menarik adalah pelaksanaan shalat jenazah yang selalu diadakan setelah shalat fardhu.
Selama lima hari di Makkah, awak media Kongkrit.com menghitung bahwa mereka mengikuti sebanyak 25 kali shalat jenazah di Masjidil Haram.
Hal ini menjadi pemandangan yang sangat berbeda dari masjid-masjid lainnya di seluruh dunia.
Selain itu, satu hal yang tak luput dari perhatian adalah keberagaman pria berjenggot di Masjidil Haram.Warna jenggot mereka sangat bervariasi, mulai dari hitam, putih, pirang, hingga merah.
Ukurannya pun bervariasi, mulai dari yang pendek hingga yang menjuntai panjang melampaui pusar, memberikan nuansa tersendiri bagi suasana di masjid suci ini.
Editor : MH 006
