"Jika sepeda motor melaju pada kecepatan ini, cedera yang terjadi biasanya ada di bagian depan tubuh. Namun, Afif mengalami patah tulang iga di bagian belakang, tidak sesuai dengan kecelakaan."
Selain itu, foto-foto yang diterima dari LPSK menunjukkan jika wajah Afif tampak tidak luka sama sekali saat ditemukan di bawah jembatan.
Hal ini tidak sesuai dengan luka-luka yang seharusnya terjadi akibat kecelakaan.
Selain luka yang dialami, tim dokter forensik juga menganalisis kondisi tubuh Afif Maulana ketika jatuh Jembatan Kuranji yang memiliki ketinggian 14,7 meter.
Dengan menghitung berat dan tinggi badan tubuh Afif Maulana dan data data apa saja yang bisa terjadi jika jatuh dari ketinggian setinggi 14,7 meter, maka didapat kesimpulan jika luka-luka yang ada di tubuh Afif sesuai dengan yang terjadi jika jatuh dari ketinggian tersebut."Berdasarkan perhitungan tim forensik, luka yang didapat oleh Afif memang sesuai dengan yang terjadi jika jatuh dari ketinggian 14,7 meter tersebut. Energi yang didapat jika jatuh dari ketinggian itu adalah 7.200 joule, jauh melebihi toleransi tubuh manusia, terutama di bagian kepala dan leher," jelas Ade.
Ade menyimpulkan jika penyebab kematian Afif Maulana akibat terjatuh dari ketinggian dengan kepala yang mendarat terlebih dulu sehingga menimbulkan dampak yang sangat parah dan mengakibatkan kematian seketika.
Editor : MH 006