Timbunan Pilihan dan Klas A Longsegment Simpang Kepala Hilalang - Tandikek Terkesan Dimainkan, PPK Akui Pekerjaan Minus 3 Persen

×

Timbunan Pilihan dan Klas A Longsegment Simpang Kepala Hilalang - Tandikek Terkesan Dimainkan, PPK Akui Pekerjaan Minus 3 Persen

Bagikan berita
Ruas Jalan Simpang Kapalo Hilalang - Tandikat
Ruas Jalan Simpang Kapalo Hilalang - Tandikat

"Memang saat kita lakukan uji kepadatan dan ketebalan ditemukan material timbunan pilihan bercampur dengan batu mangga, tapi itu sudah diperintahkan buang oleh PPTK," ucapnya.

Namun Medri mengakui uji kepadatan dan ketebalan yang dilakukan hanya di beberapa titik. "Tidak di semua titik kita lakukan uji kepadatan dan ketebalan timbunan pilihan, secara teknis kepadatan dan ketebalannya sesuai, itu kita uji sandcone hanya 10 cm, tidak semua di gali," jelasnya.

"Namun kata konsultan pengawas, kemarin sempat terjadi persoalan dengan pemuda, pemuda juga ingin memasukan material di pekerjaan tersebut, karena di daerah sini ada material, kalau ambil dari Lubuk Alung pemuda tidak terima, itu kata konsultan pengawas," ujar Medri mengulangi.

Jawaban PPTK

Andre Anaka Yunindra, ST selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegaiatan (PPTK) yang dikonfirmasi Kongkrit.com kemarin, Rabu (18/9/2024) di Kantin PUPR Padang Pariaman menyebut tidak mempersoalkan sumber material yang dipakai, namun harus sesuai spesifikasi teknis.

"Kita tidak sampai ke sumber material timbunan pilihan, mau dari mana timbunan pilihan tak masalah, yang penting sesuai spek teknis, tapi untuk Klas A dan Aspal memang dari dia (AMP PT. AMS)," ungkapnya.

Andre juga mengakui bahwasanya ada meterial timbunan pilihan yang didatangkan bercampur batu mangga.

"Memang material timbunan pilihan bercampur batu mangga, cuma sudah kita perintahkan buang saat mereka mendrop material," kata Andre.

"Kita sudah minta konsultan pengawas untuk melakukan tes Propoling, Sandcone, dan Pidtes. Menurut konsultan, hasilnya sudah memenuhi spesifikasi teknis," jelasnya.

Namun, saat ditanya kapan perintah pembuangan batu mangga itu dilakukan, Andre mengaku sejak awal Agustus. Menariknya, saat Kongkrit.com bersama tim turun ke lapangan pada 22 Agustus 2024, batu mangga masih terlihat digunakan dalam timbunan pilihan yang telah terhampar.

Editor : HN. Arya Rajo Sampono
Bagikan

Berita Terkait
Terkini