KONGKRIT.COM - Kota Solok kembali mempersembahkan keindahannya melalui acara Rang Solok Baralek Gadang (RSBG) yang menggabungkan ketahanan pangan, budaya adat, dan pesona alam dalam sebuah perhelatan besar.
Event yang diselenggarakan di Hamparan Sawah Solok ini berlangsung selama tiga hari, menampilkan beragam kesenian, hiburan, serta pameran dari para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Sumatera Barat, di bawah payung Karisma Event Nusantara (KEN).
RSBG mengusung konsep "Back to Nature," memanfaatkan lahan pertanian dan perkebunan yang mendominasi sumber penghidupan masyarakat Solok, dengan latar perbukitan hijau yang memukau.
Kegiatan ini menjadi panggung bagi sektor pariwisata berbasis pertanian untuk menunjukkan karya-karya mereka sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
Acara pembukaan ditandai dengan prosesi tradisional Malambuik Padi, yang menggambarkan panen raya, sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan alam Solok.
Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar, menjelaskan bahwa event ini merupakan langkah konkret untuk mewujudkan Kota Solok sebagai "Kota Beras Serambi Madinah," sesuai dengan Rencana Induk Kota Cerdas Solok 2020-2025."Kota Beras merupakan identitas Solok, karena banyaknya lahan persawahan yang subur dengan sistem pengairan yang baik. Ini menjadi sumber inspirasi serta harapan untuk panen yang melimpah, yang diangkat dalam perhelatan Rang Solok Baralek Gadang," ujar Zul Elfian.
Salah satu daya tarik utama dari acara ini adalah instalasi jerami yang menghiasi hamparan sawah. Instalasi tersebut dibentuk menjadi berbagai karya seni rupa, seperti patung kerbau, burung belibis, orang-orangan sawah, hingga replika kereta.
Karya seni dari jerami ini berhasil menarik perhatian pengunjung, yang tak henti mengabadikan momen di tengah pemandangan persawahan yang indah.
Hendrianto, S.Pd, inisiator instalasi jerami dan seorang ASN di Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, berbagi kisah di balik pembuatan instalasi ini.
Editor : MH 006
