"Ini materialnya, kerikil berpasir bercampur batu mangga, diambil menggunakan exsavator langsung didrop dengan truk ke lokasi proyek," jelasnya sambil menunjukan lokasi material yang diambil.
Tentunya, pernyataan dari pihak quari sebagai sumber material untuk timbunan pilihan sudah bisa jadi referensi untuk mengungkap fakta yang sebenarnya tentang timbunan pilihan yang dipakai.
Seharusnya, semua material yang digunakan berasal dari quary maupun AMP PT. Aura Mandiri Sejahtera, seperti Timbunan Pilihan, Aggregat Klas A dan Campuran Aspal AC - WC. Karena dalam RAB tentu telah ada biaya mobilisasi untuk item material yang akan digunakan.
Namun berbeda dengan pernyataan PPTK, Andre Anaka Yunindra, ST yang dikonfirmasi Kongkrit.com kemarin, Rabu (18/9/2024) di Kantin PUPR Padang Pariaman.
"Kita tidak sampai ke sumber material timbunan pilihan, mau dari mana timbunan pilihan tak masalah, yang penting sesuai spek teknis, tapi untuk Klas A dan Aspal memang dari dia (AMP PT. AMS)," ungkapnya.
Andre juga mengakui bahwasanya ada meterial timbunan pilihan yang didatangkan bercampur batu mangga.
"Memang material timbunan pilihan bercampur batu mangga, cuma sudah kita perintahkan buang saat mereka mendrop material," kata Andre."Kita sudah minta konsultan pengawas untuk melakukan tes Propoling, Sandcone, dan Pidtes. Menurut konsultan, hasilnya sudah memenuhi spesifikasi teknis," jelasnya.
Namun, saat ditanya kapan perintah pembuangan batu mangga itu dilakukan, Andre mengaku sejak awal Agustus. Menariknya, saat Kongkrit.com bersama tim turun ke lapangan pada 22 Agustus 2024, batu mangga masih terlihat digunakan dalam timbunan pilihan yang telah terhampar.
Andre juga menambahkan bahwa penggunaan material dari sekitar lokasi proyek dilakukan karena adanya hambatan dari masyarakat.
Editor : HN. Arya Rajo Sampono