Miris, PT. Aura Mandiri Sejahtera Diduga Gunakan Batu Mangga untuk Timbunan Pilihan di Proyek DAK Padang Pariaman

×

Miris, PT. Aura Mandiri Sejahtera Diduga Gunakan Batu Mangga untuk Timbunan Pilihan di Proyek DAK Padang Pariaman

Bagikan berita
Pekerjaan Timbunan Pilihan di Ruas Jalan Simpang Kapalo Hilalang -- Tandikat sepanjang 11,1 km (Insert: PPTK Andre Anaka Yonindra, ST)
Pekerjaan Timbunan Pilihan di Ruas Jalan Simpang Kapalo Hilalang -- Tandikat sepanjang 11,1 km (Insert: PPTK Andre Anaka Yonindra, ST)

KONGKRIT.COM - Proyek pemeliharaan dan peningkatan jalan di Kabupaten Padang Pariaman, yang mencakup dua ruas utama yakni Simpang Kapalo Hilalang – Tandikat sepanjang 11,1 km dan Kamumuan – Pasar Sungai Geringging sepanjang 1,189 km, kini menuai sorotan. Proyek yang dilaksanakan oleh PT. Aura Mandiri Sejahtera dengan anggaran sebesar Rp. 8,75 miliar melalui DAK Penugasan (Tematik 00) untuk mendukung konektivitas daerah, dimulai pada 10 Juni 2024 dan direncanakan selesai pada 7 Oktober 2024. Namun, temuan di lapangan menunjukkan adanya dugaan penggunaan material timbunan yang tidak sesuai spesifikasi teknis.

Berdasarkan hasil investigasi Kongkrit.com bersama tim, timbunan pilihan yang digunakan diduga menggunakan material pasir bercampur batu mangga, yang terindikasi tidak memenuhi standar teknis. Anehnya, meskipun ada konsultan pengawas yang ditugaskan untuk mengawasi pekerjaan, material yang diduga tidak sesuai spek teknis ini tetap digunakan oleh kontraktor. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kinerja konsultan pengawas saat melakukan pengawasan. Kok bisa material yang terindikasi tidak sesuai spek terkesan diloloskan oleh pengawas?

material batu mangga (Dijepret: 22 Agustus 2024)
Material batu mangga pada item pekerjaan timbunan pilihan (Foto: 22 Agustus 2024)

Salah seorang masyarakat sekitar proyek yang ditemui Kongkrit.com beberapa waktu lalu mengaku bahwa material dasar yang didatangkan oleh kontraktor adalah batu mangga bercampur kasiak (Pasir), baru di hampar dengan split.

"Bagian dasar menggunakan pasir bercampur Batu Mangga, yang batu agak besar yang tidak bisa tergiling dengan mesin disisihkan ke pinggir, baru di hampar dengan split," sebut salah seorang warga disana yang minta namanya di rahasiakan.

Andre Anaka Yonindra, ST selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PUPR Padang Pariaman, yang ditemui Kongkrit.com, Rabu (18/9/2024), mengakui bahwa bobot pekerjaan saat ini telah mencapai 46% berdasarkan laporan MC Agustus, namun untuk MC September masih dalam perhitungan. Menurutnya, pekerjaan timbunan pilihan memiliki ketebalan bervariasi hingga 30 cm, material Klas A setebal 12-15 cm, dan aspal AC-WC dengan ketebalan 5 cm.

Terkait temuan material batu mangga pada timbunan, Andre menyatakan bahwa hal tersebut terjadi saat material didrop ke lokasi proyek. Ia mengaku sudah memberikan perintah untuk membuang batu mangga tersebut.

"Kita sudah minta konsultan pengawas untuk melakukan tes Propoling, Sandcone, dan Pidtes. Menurut konsultan, hasilnya sudah memenuhi spesifikasi teknis," jelasnya.

Namun, saat ditanya kapan perintah pembuangan batu mangga itu dilakukan, Andre mengaku sejak awal Agustus. Menariknya, saat Kongkrit.com bersama tim turun ke lapangan pada 22 Agustus 2024, batu mangga masih terlihat digunakan dalam timbunan pilihan yang dihampar.

Kondisi saat Kongkrit.com bersama tim turun kelapangan 22 Agustus 2024
Kondisi saat Kongkrit.com bersama tim turun kelapangan 22 Agustus 2024 lalu.

Andre juga menambahkan bahwa penggunaan material dari sekitar lokasi proyek dilakukan karena adanya hambatan dari masyarakat.

"Terkait penggunaan material sempat ada masalah dengan masyarakat setempat, makanya material timbunan pilihan diambil dari lokasi sekitar," ujarnya.

Editor : HN. Arya Rajo Sampono
Bagikan

Berita Terkait
Terkini