Proses pembuatan biopori sendiri cukup sederhana. Pertama, tanah yang akan dilubangi disiram air agar lunak. Kemudian, lubang dibuat dengan kedalaman sekitar satu meter dan dilapisi dengan pipa PVC yang sesuai dengan ukuran lubang.
Sampah organik seperti daun kering, rumput, dan kulit buah kemudian dimasukkan, dan lubang ditutup menggunakan kawat besi atau tutup pipa PVC berlubang agar tetap dapat menyerap air.Baca juga: Festival Lagu Pop Minang Se-Sumbar 2024 Resmi Dibuka, Upaya Lestarikan Budaya Minangkabau
Dengan pembuatan biopori ini, DLH Kota Solok berharap dapat membantu menyelesaikan permasalahan lingkungan seperti banjir dan sampah organik, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah secara alami dan berkelanjutan.
Editor : MH 006