Maryam Bharata, Staf Khusus Ditjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, menekankan pentingnya komitmen dari seluruh elemen pemerintahan Kota Solok untuk menerapkan masterplan ini.
"Untuk mewujudkan Smart City yang efektif, diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh pejabat dan aparatur pemerintah. Kami berharap Kota Solok bisa mencapai smart governance, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment," paparnya.
Selama rangkaian Bimtek yang berlangsung dari Juni hingga September 2024, para peserta telah melalui empat tahap penting, yaitu analisis kondisi, perumusan program prioritas, penyusunan road map implementasi, hingga finalisasi dan komitmen bersama. Setiap tahap Bimtek dirancang untuk mempersiapkan Kota Solok dalam mengembangkan berbagai dimensi Smart City.
Program unggulan yang dirumuskan dalam Bimtek ini meliputi beberapa dimensi, di antaranya:
1. Smart Governance: Aplikasi "Sodija" (Solok di Ujung Jari), sebuah layanan terpadu yang mengintegrasikan layanan kependudukan dengan layanan publik lainnya.
2. Smart Branding: "Sorak" (Solok Rancak), berupa festival tahunan di Belibis Green Park untuk mempromosikan pariwisata dan budaya.
3. Smart Economy: "e-Manjua" dan "Berdikari", platform untuk mendukung pemasaran produk lokal Solok.4. Smart Living: Layanan integratif "Call-112" untuk penanganan masalah darurat, seperti kesehatan, air bersih, dan keamanan.
5. Smart Society: "Prolin-Diksa", program informasi pendidikan dan sosial untuk menjaga transparansi dalam penerimaan siswa baru (PPDB).
6. Smart Environment: Program "Nabung Sampah" dan "Kelurahan Tangguh Bencana" yang fokus pada pengelolaan sampah serta edukasi tentang mitigasi bencana.
Editor : MH 006
