Polisi masih menyelidiki kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.
Korban mengalami luka memar di kepala dan beberapa bagian tubuhnya, serta trauma psikologis yang mendalam.
Untuk membantu proses pemulihan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bulukumba telah memberikan pendampingan kepada korban guna mengatasi trauma yang dialaminya.
Kejadian ini pertama kali menjadi perhatian publik setelah video berdurasi 1 menit 24 detik tersebar luas di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat pelaku mengangkat dan membanting korban ke lantai, berulang kali. Anak yang mengenakan baju hijau itu juga diseret oleh pelaku, yang terlihat membawa parang di pinggangnya.
Setelah dibanting, pelaku memukul kepala korban dan menendangnya berkali-kali, meski korban sudah menangis dan memohon ampun.
Video ini diunggah oleh akun @HushWatcID dan segera menjadi viral, memicu kemarahan netizen di berbagai platform, termasuk X (dulu dikenal sebagai Twitter).Banyak pengguna media sosial yang marah dan menyuarakan kegeraman mereka.
“Innalillahi, kok tega banget sama anak kecil sendiri. Gak kebayang trauma yang dia alami nanti,” tulis seorang pengguna akun @chocopiesstn, Rabu (11/9/2024).
Setelah penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian mengungkap bahwa pelaku dalam video tersebut bukanlah ayah korban, melainkan pamannya sendiri.
Editor : MH 006