KONGKRIT.COM - Pada Rabu, 4 September 2024, saya mengalami pengalaman pertama menggunakan toilet di Masjidil Haram, tepatnya di WC 8.
Kisah ini dimulai ketika wudhu saya batal di dalam masjid. Tanpa pengalaman sebelumnya, saya bertanya kepada seorang petugas yang mengenakan seragam militer. Dia kemudian menuntun saya keluar melalui pintu nomor 88.
Di depan pintu, petugas itu menunjuk lurus ke arah yang katanya menuju WC 8 sambil mengucapkan sesuatu dalam bahasa yang tidak saya pahami.
Setelah berjalan beberapa langkah, saya merasa ragu. Saya menyadari bahwa selama ini sudah tujuh kali saya melewati tanda bertuliskan "WC 8" yang mirip rambu lalu lintas, namun tidak pernah melihat bangunan WC di situ.
Yang terlihat hanyalah kerumunan orang yang lalu lalang menuju dan dari Masjidil Haram.
Naluri saya mengatakan untuk tetap mengikuti petunjuk yang diberikan. Dengan keyakinan penuh, saya berjalan menuju arah yang ditunjukkan oleh petugas.Namun, mendekati tanda WC 8, saya masih belum menemukan bangunan toilet yang saya cari.
Kemudian, seorang petugas berpakaian tentara menatap saya seolah penuh tanya. Saya menyapa dengan "Assalamu'alaikum" dan bertanya, "Where is the toilet?" Dia menjawab dalam bahasa Arab sambil menunjuk ke arah lain.
Mengikuti petunjuknya, saya menemukan eskalator yang menuju ke bawah tanah. Setelah turun, barulah saya menemukan toilet yang sangat besar terletak di bawah tanah.
Editor : Herawati Elnur
