KONGKRIT.COM - Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, menekankan pentingnya kerja keras untuk terus menurunkan angka stunting di daerah tersebut.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2024, yang berlangsung di Hall Bapelitbangda pada Senin, 19 Agustus 2024.
Menurut Suhatri Bur, berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Padang Pariaman mengalami penurunan signifikan, menempatkan kabupaten ini di posisi empat besar terbaik di Provinsi Sumatera Barat.
Selain itu, Padang Pariaman juga termasuk dalam lima kabupaten/kota di provinsi tersebut yang telah mencatat tren penurunan angka stunting selama tiga tahun berturut-turut.
Namun, meski hasil yang diraih cukup menggembirakan, Suhatri Bur menegaskan bahwa tantangan besar masih menghadang.
"Kita harus tetap bekerja keras. Berdasarkan instruksi Presiden, angka prevalensi stunting harus turun menjadi 14% pada tahun 2024. Dengan sisa waktu sekitar empat bulan, diperlukan upaya bersama untuk mencapai target tersebut," ujar Suhatri Bur.Dalam acara yang dihadiri oleh Satgas Stunting, camat, serta Penyuluh KB se-Kabupaten Padang Pariaman ini, Suhatri Bur juga menekankan pentingnya pencegahan stunting dilakukan secara serius dan terpadu.
Ia mengingatkan bahwa masalah stunting dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, sehingga perlu ada kolaborasi yang sinergis dengan berbagai pihak.
Sebelumnya, Elfi Delita, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) sekaligus Sekretaris TPPS Kabupaten Padang Pariaman, melaporkan bahwa berbagai upaya intervensi penurunan stunting telah dilaksanakan dari hulu hingga hilir.
Intervensi ini mencakup pendampingan bagi remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan anak balita dengan fokus utama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), guna memastikan pertumbuhan anak yang optimal baik dari sisi kesehatan maupun pola asuh.
Editor : Herawati Elnur