Puskesmas KTK Gelar Sosialisasi Penyuluhan Pencegahan Penyakit Frambusia di Kota Solok

×

Puskesmas KTK Gelar Sosialisasi Penyuluhan Pencegahan Penyakit Frambusia di Kota Solok

Bagikan berita
Puskesmas KTK Gelar Sosialisasi Penyuluhan Pencegahan Penyakit Frambusia di Kota Solok
Puskesmas KTK Gelar Sosialisasi Penyuluhan Pencegahan Penyakit Frambusia di Kota Solok

KONGKRIT.COM - Puskesmas KTK mengadakan penyuluhan pencegahan penyakit Frambusia di Gedung Sekretariat Bersama Kelurahan IX Korong pada Senin, 12 Agustus 2024.

Acara ini diadakan bersamaan dengan kegiatan Posyandu Melati II Sembiko dan dihadiri oleh kader kesehatan serta keluarga sasaran, meliputi balita, remaja, dan lansia.

Kepala Puskesmas KTK, dr. Yulia Primiyani, yang juga menjadi narasumber, dalam sambutannya mengapresiasi partisipasi keluarga balita yang hadir untuk melakukan penimbangan, imunisasi, pemantauan tumbuh kembang, serta pemberian tetes Polio tahap kedua.

Dr. Yulia menekankan pentingnya kehadiran di Posyandu sebagai langkah untuk memantau kesehatan dan mencegah risiko stunting pada remaja serta ibu hamil, dan untuk meningkatkan kesehatan lansia guna memastikan masa tua yang bahagia dan mandiri.

Selain dr. Yulia, penyuluhan ini juga menghadirkan Ns. Sari Mazwarna, S.Kep, yang membagikan informasi mendalam mengenai penyakit Frambusia.

Menurut data terbaru, Kota Solok dinyatakan bebas dari Frambusia. Penyakit yang juga dikenal dengan nama Patek atau Buba ini adalah infeksi kulit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pertenue.

Penyakit ini dapat berkembang di daerah tropis dan sangat dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan.

Dr. Yulia menjelaskan bahwa Frambusia umumnya menyerang anak-anak di bawah usia 15 tahun dan sering menyebar di lingkungan dengan pola hidup tidak sehat.

Gejala awal penyakit ini berupa benjolan kulit basah yang tidak nyeri, sementara gejala lanjut dapat melibatkan telapak tangan, telapak kaki, sendi, dan tulang, berpotensi menyebabkan kecacatan.

Penyakit ini sangat menular, terutama pada tahap awal, melalui kontak langsung dengan getah atau cairan luka penderita.

Editor : Herawati Elnur
Bagikan

Berita Terkait
Terkini