KONGKRIT.COM - Dalam upaya terus meningkatkan kualitas infrastruktur, teknologi konstruksi terus mengalami perkembangan pesat. Salah satu inovasi terbaru yang sedang menjadi sorotan adalah penggunaan mortar busa untuk memperkuat jalan pada tanah lunak.
Mortar busa, merupakan gabungan antara busa (foam) dengan mortar (pasir, semen, dan air) berkekuatan tinggi, telah terbukti menjadi solusi efektif untuk dasar atau perkerasan jalan pada tanah yang lunak. Salah satu keunggulan utamanya adalah bobot yang ringan, hanya sekitar 0.8 ton/m untuk lapis dasar dan 0.6 ton/m untuk lapis sub-base. Tidak hanya itu, material ini juga mampu menjaga stabilitas tanah timbunan dengan baik.
Tidak hanya memberikan keuntungan dari segi kekuatan dan stabilitas, penggunaan mortar busa juga terbukti mampu menghemat dana hingga 60-70% serta waktu pengerjaan hingga 50%. Ini tentu menjadi kabar baik bagi proyek-proyek infrastruktur yang memerlukan efisiensi biaya dan waktu.Salah satu contoh nyata penerapan teknologi ini adalah Jalan Layang Antapani di Bandung, Jawa Barat. Proyek ini merupakan pilot project teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP) yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR dan merupakan implementasi pertama di Indonesia.
Dengan segala keunggulannya, tidak mengherankan jika mortar busa menjadi pilihan utama dalam membangun infrastruktur yang efisien, kuat, dan tahan lama. Inovasi ini membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Editor : HN. Arya Rajo SamponoSumber : Kementerian PUPR
