Siapa Yahya Sinwar, Pimpinan Baru Hamas yang Bikin Israel Ketar Ketir?

×

Siapa Yahya Sinwar, Pimpinan Baru Hamas yang Bikin Israel Ketar Ketir?

Bagikan berita
Siapa Yahya Sinwar, Pimpinan Baru Hamas yang Bikin Israel Ketar Ketir. (Foto : Dok. Istimewa)
Siapa Yahya Sinwar, Pimpinan Baru Hamas yang Bikin Israel Ketar Ketir. (Foto : Dok. Istimewa)

Kemudian Yahya menghabiskan 23 tahun hidupnya di penjara Israel, dimana di sela-sela waktunya, ia mempelajari bahasa Ibrani, sehingga menjadikannya ahli dalam urusan politik dalam negri.

Tahun 2011, Yahya dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan. Yahya ditukar dengan tentara Israel bernama Gilad Shalit, yang kala itu berhasil ditangkap hidup-hidup oleh pejuang Hamas.

Kemudian di tahun 2012, ia kembali terpilih menjadi biro politik, yang kemudian bertugas untuk berkoordinasi dengan Brigade Qassam.

Amerika Serikat, selaku sekutu utama yang dimiliki Israel, melabeli Yayah sebagai 'teroris global yang ditunjuk secara khusus' akibat keterlibatannya dalam serangan tujuh munggu Israel terhadap Gaza pada tahun 2014.

Tahun 2017 Yahya Shinwar kembali menjadi kepala Hamas di Gaza, ia ditunjuk untuk menggantikan Haniyeh, dan menjadi ketua biro politik.

Berbeda dengan Haniyeh, Yahya Shinwar memilih untuk bungkam sejak 7 Oktober, tanpa diketahui alasannya.

Kemudian di tahun 2021, dalam sebuah wawancara dengan Vice News, Yahya mengatakan bahwa 'meskipun warga Palestina tidak menginginkan perang karena biaya yang tinggi, mereka tidak akan pernah mengibarkan bendera putih'

"Untuk waktu yang lama, kami mencoba perlawanan yang damai dan populer. Kami berharap bahwadunia, orang-orang bebas, dan organisasi internasional akan mendukung rakyat kami dan menghentikanpendudukan dari melakukan kejahatan dan membantai rakyat kami. Sayangnya, dunia hanya berdiri danmenonton," katanya, seperti dilansir dari CNBC.

Shinwar menggambarkan Great March Of Return, dimana kala itu warga Palestina melakukan protes setiap minggu, dalam kurun waktu berbulan-bulan di perbatasan Gaza tahun 2018 dan 2019, tetapi malah diserang oleh Israel yang menyebabkan tewasnya 220 orang, dan melukai sisanya.

Ketika ditanya tentang taktik Hamas, termasuk menembakkan roket secara sembrono yang dapat membahayakan warga sipil, Yahya mengatakan warga Palestina bertempur dengan cara yang merekamiliki.

Editor : Fiyume
Sumber : CNBCIndonesia.com
Bagikan

Berita Terkait
Terkini