Kedatangan mereka disambut dengan Tari Pasambahan dan Tari Galuik Anak Kewi oleh para siswa, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan implementasi GPBLHS di sekolah.
Sampah diolah menjadi kursi dan meja ecobrick, cairan eco-enzyme, kerajinan tangan, pupuk organik, dan barang bernilai guna lainnya.
Selain itu, sekolah juga menunjukkan kemandirian dengan kebun jeruk lemon yang siap olah dan siap jual.
Peninjauan di lingkungan sekolah turut dimeriahkan oleh tim dan kader Adiwiyata sekolah yang mahir menjawab pertanyaan dari tim KLHK RI.
Sementara itu, Puspita Ayu Putri Dima dan Meilani Putri Winingsih dari KLHK RI memberikan apresiasi atas dukungan Pemko Payakumbuh terhadap GPBLHS."Harapannya, ini bisa dioptimalkan dan ditularkan ke daerah lain. Jadi bukan sekadar penghargaan, tetapi GPBLHS harus mengakar dalam kebiasaan sehari-hari para siswa," tegasnya.
"Semoga kunjungan ini dapat membudayakan GPBLHS di lingkungan sekolah di Kota Payakumbuh," pungkasnya.
Editor : Herawati Elnur
