KONGKRIT.COM - Pada awal bulan Juli 2024, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dikejutkan dengan kasus keracunan kecubung yang mengakibatkan dua warga meninggal dunia dan 35 lainnya dirawat di rumah sakit jiwa. Kejadian ini bermula pada Jumat, 5 Juli 2024, ketika seorang pria meninggal dunia akibat mengonsumsi kecubung. Empat hari kemudian, seorang wanita juga meninggal dunia dengan sebab yang sama.
Menurut Yudi Riswandi, Direktur RSJ Sambang Lihum Banjarmasin, sebanyak 35 pasien lainnya yang dirawat mengalami gangguan mental dengan kondisi yang bervariasi, mulai dari ringan hingga akut.
Dilansir dari Kompas TV, mereka mengalami halusinasi, kebingungan, dan beberapa bahkan tidak dapat diajak berkomunikasi secara normal. Pasien yang mengalami keracunan kecubung juga menunjukkan perilaku agresif dan gelisah, mengganggu ketenangan di IGD rumah sakit.Untuk mengatasi situasi ini, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan Rumah Sakit Sang Lihum, yang kemudian menerima pasien-pasien dengan gejala keracunan kecubung. Pasien-pasien ini menunjukkan gejala gangguan kejiwaan yang serius, sehingga memerlukan perawatan khusus.
Apa Itu Kecubung?
Kecubung, atau dalam istilah ilmiah dikenal sebagai Datura spp., adalah tanaman perdu yang bisa tumbuh hingga ketinggian 3 meter. Buah kecubung berbentuk kapsul berduri dengan diameter 3 hingga 10 cm, dan berisi biji halus seperti biji tomat. Tanaman ini juga dikenal dengan nama "Jimsonweed" atau "Thornapple" dan termasuk dalam keluarga Solanaceae.
Kandungan Kecubung
Kecubung mengandung sejumlah senyawa kimia beracun yang memiliki efek psikotropika, di antaranya:
- Atropin: Senyawa ini memiliki efek antikolinergik yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan otot-otot halus, menyebabkan halusinasi, peningkatan denyut jantung, pupil melebar, mulut kering, dan gangguan pencernaan.
- Skopolamin: Senyawa ini juga memiliki efek antikolinergik yang dapat menyebabkan halusinasi, gangguan keseimbangan, dan delirium.
- Hiosiamin: Senyawa antikolinergik lainnya yang menyebabkan gangguan saraf dan efek psikotropika.
- Alkaloid Lain: Kecubung juga mengandung berbagai alkaloid lainnya yang dapat memiliki efek beracun pada sistem saraf dan organ dalam.
- Glikosida: Senyawa ini dapat menghasilkan efek beracun pada jantung dan sistem saraf.
Dampak Kecubung Bagi Kesehatan
Halusinasi dan Delirium
Mengonsumsi kecubung dapat menyebabkan halusinasi visual dan auditorik yang intens, serta kondisi mental yang bingung dan tidak teratur.
Kerusakan Saraf dan Efek Psikotropika
Senyawa kimia dalam kecubung seperti atropin, skopolamin, dan hiosiamin mempengaruhi sistem saraf pusat, menyebabkan halusinasi, delirium, kebingungan, dan gangguan keseimbangan.
Efek Samping pada Kesehatan
Gejala paparan atau konsumsi kecubung meliputi pupil melebar (midriasis), kulit kering dan panas, mulut kering, kesulitan berkemih, detak jantung meningkat, peningkatan suhu tubuh, dan gangguan penglihatan.
Efek Beracun
Konsumsi bagian kecil dari kecubung dapat menyebabkan efek beracun yang parah, terutama pada anak-anak atau individu yang rentan.
Editor : FiyumeSumber : Kompas TV, umsu.ac.id