Pada 19 Februari 2024, HRA mengajak MRR bertemu di sebuah kafe di Jakarta Timur dengan alasan ingin meminta bantuan untuk menggadai mobil.
Namun, sesampainya di kafe, MRR ditagih untuk melunasi utang dan kemudian disekap oleh HRA dan teman-temannya.
Korban Alami Penyiksaan Brutal
Korban mengalami penyiksaan fisik yang kejam. Tangannya diborgol, kakinya diikat dengan kabel, dan tubuhnya dicambuk dengan selang.
Korban juga mengalami penyiksaan seksual, termasuk kemaluannya disundut rokok dan dituangi bubuk cabai. Korban bahkan dipaksa makan batu dan kepalanya dihantam dengan tabung gas 3 kg.
Sekitar tiga bulan kemudian, korban berhasil melarikan diri dan melaporkan kasus ini ke Polsek Duren Sawit. Saat ini, korban mengalami trauma berat akibat kekerasan fisik dan gangguan psikologis.
"Kondisi korban masih sering lupa ingatan, sebagian memori hilang, kadang tidur dalam keadaan mata terbuka, dan suka panik di dalam mobil karena takut ada yang mengikuti," jelas Noermansyah, kepada detik.comTuntutan Terhadap Pelaku
Pihak korban meminta polisi untuk menyegel kafe yang menjadi tempat kejadian perkara guna memastikan barang bukti tidak hilang.
Mereka juga meminta agar pelaku dijerat dengan pasal berlapis, termasuk pemerasan, pengancaman, penganiayaan, dan pelecehan seksual.
Polisi saat ini masih mendalami kasus tersebut dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan.
"Kami masih melakukan penyelidikan. Memeriksa saksi-saksi terkait perkara yang dilaporkan," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean, seperti dikutip dari detik.com
Editor : FiyumeSumber : Detik.com, Berita Satu.com,
