Balada Kematian Afif Maulana, Pihak Keluarga Alami Tekanan dari Polisi

×

Balada Kematian Afif Maulana, Pihak Keluarga Alami Tekanan dari Polisi

Bagikan berita
Balada Kematian Afif Maulana, Pihak Keluarga Alami Tekanan dari Polisi. (Foto : Dok. Istimewa)
Balada Kematian Afif Maulana, Pihak Keluarga Alami Tekanan dari Polisi. (Foto : Dok. Istimewa)

KONGKRIT.COM - Keluarga Afif Maulana, siswa SMP yang tewas diduga karena dianiaya oleh polisi, mengalami tekanan dari pihak kepolisian saat mencari keadilan.

Ibunda Afif, Anggun Andriani, mengungkapkan bahwa dirinya dimarahi oleh polisi di Polsek Kuranji, Padang, ketika ia datang untuk mencari informasi mengenai kematian putranya.

Anggun menyebutkan, polisi tersebut marah dan menyebut Afif meninggal akibat ikut tawuran.

"Pertama datang saja, polisinya sudah marah-marah. Dibilangnya, anak Ibu tawuran, melompat. Dan saya yakin dengan anak saya, dia tidak pernah tawuran," ujar Anggun dalam konferensi pers di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu 3 Juli 2024.

Polisi tersebut juga menuding Afif membawa senjata tajam. "Enggak pernah anak saya pegang senjata tajam. Di bawah umur lagi, 13 tahun, badannya aja kecil," tambah Anggun, seperti dilansir dari kompas.com, Jumat 05 Juli 2024.

Permintaan untuk Menandatangani Surat Penghentian Kasus

Ayah Afif, Afrinaldi, mengungkapkan bahwa polisi juga sempat meminta kakek Afif untuk menandatangani surat yang berisi perjanjian agar kasus kematian Afif tidak dilanjutkan. "Iya, waktu itu kakek diminta tanda tangan.

Jadi dia komunikasi sama petugas Polsek itu. Katanya disuruh menandatangani surat biar enggak menuntut," kata Afrinaldi.

Namun, pihak keluarga menolak menandatangani surat tersebut karena sudah mencium kecurigaan akan tidak wajarnya kematian Afif.

Keluarga curiga karena polisi menyebut Afif meninggal akibat tawuran lalu melompat ke sungai. Padahal, jenazah Afif tidak remuk yang menandakan Afif jatuh ke sungai.

Sebaliknya, tubuh Afif justru dipenuhi luka lebam. Sebelumnya, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menyebutkan bahwa kasus kematian siswa SMP berinisial AM (12) di sungai Batang Kuranji Padang dianggap sudah selesai.

Editor : Devi Irmayani Saiser
Sumber : Kompas.com
Bagikan

Berita Terkait
Terkini