Brain Cyper Serang PDNS, Klaim Kunci Pembuka Data Gratis Segera Dirilis

×

Brain Cyper Serang PDNS, Klaim Kunci Pembuka Data Gratis Segera Dirilis

Bagikan berita
Brain Cyper Serang PDNS, Klaim Kunci Pembuka Data Gratis Segera Dirilis (Foto ; Dok. Istimewa)
Brain Cyper Serang PDNS, Klaim Kunci Pembuka Data Gratis Segera Dirilis (Foto ; Dok. Istimewa)

KONGKRIT.COM - Pada 20 Juni 2024, Pusat Data Nasional (PDNS), yang berfungsi sebagai tempat mengelola dan menyimpan data dari berbagai instansi pemerintah, diserang oleh ransomware jenis Lok 3.0 yang diberi nama Brain Cyper.

Dilansir dari YouTube Kompas.com pada, 03 Juli 2024, dalam pengumuman di Dark Web, akun yang mengatasnamakan Brain Cyper mengklaim akan memberikan kunci gratis untuk membuka data PDNS pada Rabu, 3 Juli 2024.

Pengumuman ini berjudul "More Important Than Money, Only Honor" dan mencantumkan logo Kenkomino.

Brain Cyper, yang diduga bertanggung jawab atas serangan ini, mengungkapkan bahwa mereka berharap pemerintah meningkatkan sistem keamanan siber. Selain itu, mereka meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kegaduhan yang telah mereka buat.

Dalam laman Dark Web tersebut, Brain Cyper juga mencantumkan beberapa aturan terkait pembayaran tebusan.

Salah satunya, jika pembayaran tebusan dilakukan melalui platform blockchain menggunakan mata uang kripto Monero, korban tidak boleh melibatkan pihak ketiga atau otoritas keamanan seperti FBI, CSI, atau NSA.

Jika syarat ini dilanggar, Brain Cyper akan menghentikan negosiasi dan mempublikasikan data korban di situs mereka.

Namun, jika negosiasi berjalan dengan baik, mereka menjamin seluruh informasi yang diunggah akan dihapus dari server mereka.

Hingga saat ini, aksi serangan Brain Cyper yang terdokumentasikan masih sedikit. Menurut analis malware dan pemilik media Bleeping Computer, Lawrence Abrams, Brain Cyper diperkirakan baru beroperasi sejak Juni lalu dan Indonesia menjadi salah satu korbannya.

Abrams menyebutkan bahwa banyak sampel ransomware Brain Cyper yang diunggah ke berbagai situs malware dalam beberapa minggu terakhir.

Editor : Devi Irmayani Saiser
Sumber : YouTube Kompas TV
Bagikan

Berita Terkait
Terkini