Untuk mencapai target pertumbuhan sektor manufaktur sebesar 5,80% pada tahun 2024, Kemenperin telah menyiapkan serangkaian langkah strategis, termasuk program penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib, pelatihan vokasi berbasis kompetensi, hilirisasi industri, restrukturisasi mesin dan peralatan untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM), serta implementasi industri 4.0.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Solok, Kenedi Hamzah, memaparkan bahwa masalah pembuangan tomat terjadi akibat penurunan harga yang drastis.
"Pada saat panen, petani membawa hasil ke pasar, tetapi karena minimnya pembeli, mereka terpaksa membuangnya untuk menghindari kerugian lebih lanjut. Sebagian petani memilih membiarkan tomat membusuk di lahan agar bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik," ungkap Kenedi.
Pola tanam yang tepat diperlukan untuk memaksimalkan penggunaan lahan secara efektif dan efisien, sehingga mengurangi risiko gagal panen yang disebabkan oleh monokultur."Harga tomat sempat melonjak tinggi karena daerah-daerah seperti Padang Panjang dan Tanah Datar tidak dapat menanam tomat karena bencana alam. Namun, sekarang, kami mengalami kelebihan produksi yang membuat harga merosot tajam," tambah Kenedi.
Editor : Herawati Elnur