Yayuk Sri Budi Rahayu dari Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbudristek, menjelaskan bahwa Festival Galanggang Arang 2024 adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam merawat dan memahami nilai-nilai warisan budaya.
"Dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan dalam menjaga dan mengembangkan ekosistem warisan budaya," katanya.
Sementara itu, Sudarmoko, kurator Galanggang Arang, menyatakan bahwa Kota Solok dipilih sebagai lokasi pertama Festival Galanggang Arang 2024, setelah acara pembukaan di Padang pada 4 Mei 2024.
"Kegiatan festival berlangsung selama tiga hari (22-24 Juni 2024) dengan berbagai program menarik seperti workshop, pertunjukan seni, dan seni rupa," jelasnya.
Beberapa kegiatan utama dalam festival ini meliputi lokakarya pemanfaatan ruang publik, penggalian ingatan kolektif terkait WTBOS di Kota Solok, dan partisipasi dari komunitas fotografi Gajah Maharam.Berbagai kelompok seni lokal, seperti Lubuak Saiyo dan Alang Bangkeh, turut tampil dalam festival ini, serta penampilan dari guest star Dewa Gugat dan Khairat KDI.
“Kami berharap semua elemen masyarakat dapat merawat dan mewariskan warisan budaya ini kepada generasi mendatang,” ungkap Sudarmoko.
Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto sendiri telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada 6 Juli 2019 di Kota Baku, Azerbaijan.
Editor : Herawati Elnur