"BBM dan Batu yang kita gunakan bersumber dari perusahaan yang punya izin, BBM dari perusahaan PT. Kencana Nusantara, silahkan tanya Nofrianda dan batu dari perusahaan Tigo Sapilin, semua izinnya lengkap. Semuanya sudah saya bayar Cash. Sudah habis 4 tanki BBM isi 5000 liter, sekarang bagaimana melaksanakan pekerjaan kalau selalu banjir, kini memang sedang kering, 3 hari lalu banjir, habis semuanya," jawab Awaluddin Rao.
Berdasarkan data yang dimiliki Kongkrit.com, terlihat dalam RAB pekerjaan Lanjutan Rekonstruksi Bendung/Chek Dam Sungai Limau terdapat pekerjaan beton cyclop pada item pekerjaan chekdam yang volumenya mencapai 4.757,48 M3, yakni menggunakan Beton Cyclopen (readymix Fc 14,5 MPa) dengan perbandingan 60 persen readymix dan 40 persen batu.
Tak hanya itu, pada item pekerjaan chekdam juga terdapat pasangan batu untuk pasangan (Rip Rap) batu 300 kg - 400 kg sebanyak 359,64 M3. Dan untuk item pekerjaan Sayap Chekdam Bagian Hulu juga banyak menggunakan batu dengan volume 539,29 M3, pasangan batu mortar tipe N menggunakan molen (setara camp 1 PC : 4 PP).Nah, apakah batu dan BBM Solar Industri/ Solar Non Subsidi yang digunakan untuk pekerjaan Lanjutan Rekonstruksi Bendung/Chek Dam Sungai Limau bersumber dari perusahaan yang memiliki izin resmi dari pemerintah? Dan bagaimana juga tanggapan dari PPK, Efliwardi? Tunggu kelanjutannya.
Editor : HN. Arya Rajo Sampono