Bobot 22 Persen, Pekerjaan Lanjutan Chek Dam Sungai Limau Terancam Mangkrak Lagi

×

Bobot 22 Persen, Pekerjaan Lanjutan Chek Dam Sungai Limau Terancam Mangkrak Lagi

Bagikan berita
Beberapa orang pekerja terlihat di lokasi Bendung /Chek Dam Sungai Limau tanpa menggunakan APD Lengkap, Kamis (20/6/2024)
Beberapa orang pekerja terlihat di lokasi Bendung /Chek Dam Sungai Limau tanpa menggunakan APD Lengkap, Kamis (20/6/2024)

KONGKRIT.COM - Nampaknya pekerjaan Lanjutan Rekonstruksi Bendung/Chek Dam Sungai Limau tahun 2024 yang dibiayai dari dana Hibah BNPB terancam tak rampung (mangkrak lagi) sesuai kontrak. Pasalnya, dalam pelaksanaan dilapangan kontraktor terkesan pesimis bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut tuntas 100 persen sesuai dengan waktu pelaksanaan.

Diketahui sebelumnya, pekerjaan Rekonstruksi Bendung/Chek Dam Sungai Limau sudah dimulai tahun 2023 lalu. Pemerintah Daerah Padang Pariaman menunjuk PT. Suci Esalestari sebagai pemenang lelang dengan nilai kontrak Rp. 15.748.687.200,00, atau turun berkisar 20 persen dari pagu dana sebesar Rp.19.685.859.000. Dalam pelaksanaannya diduga terjadi Wan Prestasi sehingga berujung kepada pemutusan kontrak sepihak oleh PPK. Namun, anehnya perusaahan tersebut sampai saat ini tidak tercatat dalam data blacklist di LKPP. Bahkan Kontraktor pelaksana diduga merasa dirugikan akibat pemutusan kontrak sepihak oleh PPK tersebut, sehingga terjadi tuntutan hingga ke pengadilan.

Pada tahun 2024 ini, Pemerintah Daerah Padang Pariaman mempercayakan pekerjaan Lanjutan Rekonstruksi Bendung/Chek Dam Sungai Limau kepada PT. Inanta Bhakti Utama dengan nilai kontrak Rp. 11.059.399.500,-, atau turun sebesar 18 persen lebih dari pagu dana Rp. 13.606.865.741. Alhasil, dari penetapan pemenang lelang yang dilakukan oleh Bagian PBJ Sekretariat Daerah Kabupaten Padang Pariaman, PPK proyek tersebut mengundurkan diri, baik sebagai Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD maupun sebagai ASN (Pensiun Dini).

Plang Proyek
Plang Proyek

Berdasarkan hasil pantauan Kongkrit.com bersama tim dilapangan, Kamis (20/6/2024), terlihat pekerja masih melaksanakan pekerjaan, namun anehnya pekerja terlihat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap. Padahal dalam RAB pada item Umum terdapat harga satuan Fasilitasi Kegiatan K3 diduga bernilai puluhan juta.

Tak hanya itu, Kongkrit.com bersama tim juga melihat penggunaan material batu yang cukup banyak untuk pekerjaan Lanjutan Rekonstruksi Bendung/Chek Dam Sungai Limau milik BPBD Padang Pariaman ini.

"Batu bersumber dari perusahaan Tigo Sapilin, ada DO nya," ujar Nanda selaku konsultan pengawas dari PT. Afiza Bilimko Konsultan saat ditemui di lokasi proyek, Kamis (20/6/2024).

Menurut Nanda, pekerjaan saat ini telah mencapai bobot pekerjaan sebesar 22 persen. "Bobot pekerjaan saat ini 22 persen, dan sudah sesuai dengan schedule," terangnya.

Nanda menjelaskan bahwa pekerjaan ini terkendala cuaca, "Karena sering hujan makanya pekerjaan kontraktor jadi terhambat," sebutnya.

Ditanya soal tiang pancang yang digunakan, Nanda mengakui tiang pancang menggunakan tiang pancang yang lama.

"Memang tiang pancang yang lama digunakan dan telah di bayar kontraktor namun ada beberapa buah yang didatangkan oleh kontraktor," urainya.

Editor : HN. Arya Rajo Sampono
Bagikan

Berita Terkait
Terkini