Sebelum pandemi Covid-19 tahun 2019, tingkat pengangguran di Kabupaten Padang Pariaman mencapai 6,08% dengan jumlah pencari kerja sebesar 8.522 jiwa.
Tingkat pengangguran terbuka tersebut mengalami kenaikan drastis pada masa pandemi yaitu sebesar 8,13% (2020) dan 8,41% (2021).
Namun, pada tahun 2022, tingkat pengangguran terbuka menurun signifikan menjadi 6,6%, dan sedikit naik menjadi 6,69% pada tahun 2023.
Suhatri Bur juga menjelaskan bahwa menjelang masa akhir pemerintahannya, seluruh target yang tertuang dalam RPJMD diharapkan akan tercapai seperti yang diharapkan.
Selain itu, ia juga memaparkan pencapaian di bidang ekonomi yang sangat menggembirakan. Selama dua tahun berturut-turut, Padang Pariaman mencatatkan angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera Barat yaitu 6,87% (2022) dan 5,46% (2023), berada di atas rata-rata laju pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Barat yang berkisar sebesar 5,04% (2023).
Menurutnya sektor pertanian, perikanan, dan peternakan adalah penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Padang Pariaman dengan kontribusi masing-masing sebesar 20,55%, diikuti oleh sektor pergudangan 11,92%, dan sektor pengolahan 10,48%.Berbagai sektor lainnya seperti konstruksi, jasa, dan industri menyumbang di bawah 10%.
"Ini jelas menunjukkan bahwa pembangunan Padang Pariaman berada di rel atau track yang benar," ungkapnya.
Sebelumnya, Suhatri Bur mengikuti kegiatan malam takbiran Hari Raya Idul Adha di Masjid Al Jihad Kabun Nagari Pauh Kamba pada Minggu, 16 Juni 2024 yang juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah, Kapolres Padang Pariaman, Kepala Kemenag, dan kepala perangkat daerah.
Editor : Herawati Elnur