Para remaja ini menyebut makanan mereka sebagai tulang, daging, dan darah anak Palestina sambil tertawa dan merekamnya untuk dibagikan di media sosial.
Aksi mereka segera menuai kecaman luas setelah diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah pada Selasa 11 Juni.
Warganet merasa geram dengan kelakuan remaja tersebut yang tidak menunjukkan empati sedikit pun terhadap korban konflik.
Sebelumnya, seruan untuk memboikot produk-produk yang memiliki kaitan dengan Israel di Asia Tenggara telah memberikan dampak signifikan terhadap keuntungan merek-merek besar.
Salah satu merek yang menjadi target boikot adalah McDonald's, terutama setelah McDonald's di Israel mengumumkan bahwa mereka akan memberikan makanan gratis kepada tentara Israel pada Oktober lalu.
Banyak warganet yang memberikan komentar pedas terhadap para remaja ini.
Akun @12seb11 menulis, "Minim empati.. semisal tdk ikut boikot setidaknya dijaga itu mulut,"sementara akun @lalenovhe berkomentar, "Yg pake baju merah.. bikin istighfar."
Komentar lainnya dari akun @lampungkuliner adalah, "Nanti kalo kena bully merasa teraniaya... padahal mulut ga bisa dijaga."
Identitas para remaja tersebut masih belum diketahui pasti, namun warganet terus memburunya.
Editor : FiyumeSumber : Dilansir dari Berbagai Sumber