Ia menantang Kemendikbud untuk turun langsung ke lapangan guna memeriksa apakah Program Indonesia Pintar (PIP) diterima dengan baik oleh penerimanya.
"Jangan hanya di dinas, semua jawabannya bagus-bagus. Tapi coba turun ke rakyat, tanya penerima PIP," ujarnya.
Anita juga menegaskan bahwa pejabat Kemendikbud tidak memberikan solusi di bidang pendidikan untuk daerah tertinggal.
Ia mengkritik bahwa meski jajaran Kemendikbud terdiri dari orang-orang pintar dan berpendidikan, kebijakan yang diambil belum menyentuh kebutuhan daerah-daerah tertinggal.
"Enak daerah-daerah yang sudah ada internetnya diberikan terus, tapi kita yang daerah 3T yang tidak ada internetnya dibiarkan begitu saja," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, merespons kritik tersebut dengan tenang dan tidak banyak berkomentar."Terima kasih Bapak Pimpinan, Ibu, Bapak Anggota Komisi X atas berbagai masukan. Saya mencatat beberapa poin yang mayoritas berhubungan dengan anggaran. Kita akan mendalami di Rapat Dengar Pendapat (RDP) di mana semua pertanyaan tersebut akan bisa dijawab secara mendetail," ucapnya.
Nadiem menyatakan bahwa dirinya telah mencatat semua poin yang dikemukakan dan akan membahasnya lebih lanjut di forum yang lebih mendalam.
"Karena keterbatasan waktu, saya mohon maaf tidak bisa menjawab satu per satu, tetapi kami akan address setiap isu yang diangkat, baik secara tertulis ataupun di RDP," ujarnya.
Editor : Fiyume