Di sekitar Pakan Kamis banyak sekali sawah. Dan di sawah itu banyak belut. Lalu saya buatlah kail dari kawat payung bekas. Cacing gila yang dipotong-potong menjadi umpannya. Setiap kali pulang sekolah sehabis sholat dan makan siang saya selalu pergi memancing belut. Tanpa baju, tanpa sandal tanpa topi. Hanya celana pendek, sarawa pentalun yang melekat di badan. Saya dapat banyak belut. Dan belut itu saya jual dengan harga berapa saja orang mau. Kadang-kadang dilebihkan uangnya oleh pembeli. Dari hasil penjualan belut itu saya banyak dapat uang. Maklumlah yang memancing belut di Nagari Pakan Kamis itu hanya saya.
Dua bulan pertama di SMPN Pekan Kamis saya hanya menyesuaikan diri dengan bahasa Pekan Kamis. Maklumlah bahasanya jauh berbeda dengan bahasa di kampung saya, Manganti, Kecamatan Supur Kudus, Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung.
Waktu mengambil rapor Catur wulan pertama saya dapat angka merah sebanyak 13 buah dari 16 mata pelajaran. Hanya ada 3 mata pelajaran yang tidak merah. Budi pekerti, Olahraga dan Agama. (Bersambung...) Editor : Herawati Elnur