36.000 Hektar Boven Digoel Papua Akan Dibabat, All Eyes On Papua Jadi Wujud Krisis Suku Awyu dan Moi

×

36.000 Hektar Boven Digoel Papua Akan Dibabat, All Eyes On Papua Jadi Wujud Krisis Suku Awyu dan Moi

Bagikan berita
36.000 Hektar Boven Digoel Papua Akan Dibabat, All Eyes On Papua Jadi Wujud Krisis Suku Awyu dan Moi. (Foto : Dok. Kongkrit.com)
36.000 Hektar Boven Digoel Papua Akan Dibabat, All Eyes On Papua Jadi Wujud Krisis Suku Awyu dan Moi. (Foto : Dok. Kongkrit.com)

Dukungan terhadap petisi dan aksi-aksi masyarakat adat Papua menjadi langkah konkrit dalam menjaga keberlangsungan lingkungan serta hak asasi manusia di Papua.

Latar belakang gerakan ini adalah isu pembabatan hutan Papua yang akan digunakan untuk perkebunan sawit. Luasnya mencapai separuh dari Jakarta.

Masyarakat adat Papua terus memperjuangkan hak atas tanah adat mereka. Suku Awyu dan Suku Moi bahkan menggelar aksi damai di Kantor Mahkamah Agung.

Mereka menolak rencana pembabatan hutan seluas 36 ribu hektar karena hutan adat adalah sumber penghidupan utama bagi mereka.

Gerakan ini juga didukung oleh petisi change.org yang menyerukan pencabutan izin PT Indo Asiana Lestari (PT IAL), perusahaan yang akan mengelola perkebunan sawit di Papua. Diperkirakan hilangnya hutan Papua akan menghasilkan emisi 25 juta ton CO2.

Menurut Greenpeace,seperti dilantik di detik.com masyarakat Awyu juga mengajukan kasasi atas gugatan PT Kartika Cipta Pratama dan PT Megakarya Jaya Raja. Hal ini menunjukkan kepedulian akan lingkungan dan hak asasi manusia di Papua.

Sementara itu, yayasan tersebut juga menambahkan bahwa hutan seluas 36 ribu hektar di Boven Digoel Papua akan dibabat dan dibangun perkebunan sawit oleh PT Indo Asiana Lestari. Ini merupakan ancaman serius terhadap sumber kehidupan masyarakat adat Papua.

Editor : Fiyume
Sumber : Dilansir dari Berbagai Sumber
Bagikan

Berita Terkait
Terkini