KONGKRIT.COM - Buronan asal Thailand yang saat ini tengah dicari di kota asalnya, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node telah melakukan pemalsuan identitas, mulai dari akte kelahiran hingga kartu keluarga (KK) selama tujuh bulan dan kabur ke Indonesia.
Dalam pelariannya, Chaowalit menyamar dengan nama Sulaiman dan berpura-pura menjadi warga Aceh, Indonesia.
Namun, pelariannya berhasil diketahui polisi dan berhasil menangkap Chaowalit di Bali pada Kamis, 30 Mei 2024 lalu serta menyita sejumlah barang bukti termasuk identitas palsu atas nama Sulaiman.
"Tim Gabungan dari Kepolisian telah berhasil menyita dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa empat buah handphone, identitas palsu seperti KTP, KK, sera Akta kelahiran dengan nama Sulaiman. Identitas tersebut menyatakan bahwa ia seorang warga Aceh tepatnya di Kabupaten Aceh Timur," ujar Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada pada Minggu, 2 Juni 2024 saat jumpa pers di Jakarta.
"Selain identitas palsu, kita juga telah menyita sebuah rekening BCA atas nama Sulaiman, dan satu buah kartu debit BCA. Lalu kita juga berhasil menyita dua buah kartu debit Thai Bank," tambahnya.
Diketahui, Chaowalit Thongduang adalah salah satu pelaku kejahatan yang paling dicari di Thailand.
Sebelum kabur ke Indonesia, Chaowalit telah membunuh polisi dan menembak anggota kehakiman di daerah setempat."Penangkapan ini kita lakukan atas dasar red notice control dari Royal Thai Police yang dikeluarkan pada 16 Februari 2024 lalu dengan atas nama Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node. Atas dasar pemberitahuan itulah tim gabungan Mabes Polri melakukan penyelidikan serta melakukan koordinasi di tiap wilayah untuk melakukan pencarian," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan Kabareskrim Polri tersebut, awalnya pencarian Chaowalit dilakukan di Medan, Sumatera Utara. Namun setelah dilakukan pencarian, ternyata ia kabur ke Bali.
"Saat berada di Bali itulah, tim gabungan berhasil menemukan posisinya yang berada di sebuah apartemen Kabupaten Badung, Bali. Atas informasi itu, dilakukan penangkapan kepada tersangka," tutupnya.
Editor : Herawati ElnurSumber : kompas.com