Keluarga kemudian membawanya ke IGD dalam kondisi muntah-muntah.
“Kondisinya cukup berat. Dirawat di PICU anak, pindah ke HCU, dan rawat kronis. Kondisi membaik, dilakukan bedah plastik pada 19 April. Setelah seminggu, luka tumbuh baik dan cukup dirawat di poliklinik saja,” tambahnya.
Bestari juga menyebutkan bahwa Adelia mengalami luka bakar sebesar 31 persen, meskipun versi keluarga menyebutkan 80 persen.
“Luka bakar 31 persen ini cukup berat bagi anak,” katanya.
Pada 25 April, Aldelia dipulangkan dan menjalani kontrol di Poliklinik.
Namun, pada kontrol terakhir tanggal 19 Mei, kondisi Aldelia kembali memburuk.“Pasien langsung dirawat. Kondisinya memburuk, demam, kulit berubah warna, keluarga diberi tahu dan bersama-sama berdoa, tetapi pada 21 Mei pukul 15.30, pasien berpulang,” jelas Bestari.
Dokter spesialis bedah plastik RSUP M Djamil Padang, dr. Deddy Saputra, menambahkan bahwa sejak awal kondisi Adelia terancam karena lukanya sangat luas dan mudah terkontaminasi kuman.
“Tingkat infeksinya membuat kondisi pasien tambah lama tambah lemah. Kami sudah antisipasi dengan memberikan obat terbaik, tetapi infeksi membuat pasien semakin lemah,” ujarnya.
Deddy juga menegaskan bahwa Adelia diperbolehkan pulang karena kondisi lukanya sudah membaik.
Editor : FiyumeSumber : kumparan